28 Satu

28 Satu

Eu sou a piloto Carlota CSC#28, CAMPEÃ NACIONAL 2020 Classe 2 110 auto.

O talento vence provas, mas só o trabalho em equipa ganha campeonatos! Façam parte da minha Equipa!

Seperti yang kita ketahui bahwa setiap tanggal 28 Oktober tepat pada peristiwa Sumpah Pemuda. Tak lengkap rasanya jika memperingati hari Sumpah Pemuda tak mengumandangkan ikrarnya. Seperti lagu ciptaan Liberty Manik yang selalu kita nyanyikan saat perayaan Sumpah Pemuda yaitu Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa Indonesia.

Lagu ini jika kita mendalaminya sangat besar makna yang terkandung di dalamnya. Meskipun wilayah Indonesia terdiri atas beragam pulau, beragam suku, budaya, dan bermacam-macam bahasa tetapi tetap satu jua yakni Indonesia. Dan sebagaimana tersebut dalam slogan "Bhineka Tunggal Ika", berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Satu Nusa, nusa berasal dari bahasa sanskerta yang bermakna pulau. Satu Nusa mengandung makna bahwa meski kita berdiri atas ribuan pulau tetapi kita tetap satu yakni tanah air Indonesia.

Satu Bangsa, mengandung makna bahwa meskipun etnis dan suku berbeda-beda tetapi kita adalah satu yakni Bangsa Indonesia.

Satu Bahasa, mengandung makna bahwa meskipun terdapat ratusan bahasa tetapi bahasa pemersatu kita adalah Bahasa Indonesia.

Terdapat tiga tujuan digelarnya kongres pemuda :

- melahirkan cita-cita semua perkumpulan pemuda-pemudi Indonesia

- membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda Indonesia

- memperkuat kesadaran kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia

Sebagai generasi muda Indonesia harus selalu menjaga keutuhan bangsa. Hal ini agar generasi muda sebagai harapan bangsa bisa terus bersatu demi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bung Karno mengatakan bahwa "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tetapi perjuanganmu lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri".

Lihat Hukum Selengkapnya

Mata pernah melihat Telinga pernah mendengar Badan pernah merasa Terekam jelas seakan terjadi baru saja Siapakah yang salah? Siapa yang tanggung jawab? Waktu terus berjalan Terasa salah karena ada yang belum selesai Aku sudah tak marah Walau masih teringat Semua yang terjadi kemarin Jadikan ku yang hari ini Aku sudah tak benci Walau nyatanya merugi Terdengar tidaknya kata maaf Dada lapang terima semua Akan ada masa depan Bagi semua yang bertahan Duniaku pernah hancur Rangkai lagi satu-satu Hu...huu...hu... Hu...huu...hu... Tak semua 'kan paham Dan tak semua katakan Maaf semua harus terjadi (Pasti rasa sepi) Kini kau tak sendiri lagi (Lagi dan lagi) Aku akan coba pahami Aku sudah tak marah Walau masih teringat Semua yang terjadi kemarin Jadikan ku yang hari ini Aku sudah tak benci Walau nyatanya merugi Terdengar tidaknya kata maaf Dada lapang terima semua Akan ada (akan nada) Masa depan (masa depan) Bagi semua yang bertahan Duniaku pernah hancur Rangkai lagi satu-satu Akan ada (akan nada) Masa depan (masa depan) Bagi semua yang bertahan Duniaku pernah hancur Rangkai lagi satu-satu HOo... (Akan ada masa depan Bagi semua yang bertahan) Akan ada masa depan (Duniaku pernah hancur) Rangkai lagi satu-satu (Satu-satu) Rangkai lagi satu-satu Rangkai lagi satu-satu

Kata kunci pencarian:

download, mp4, mp3, idgitaf, satu-satu

©2024. Bina Manajemen Global. All Rights Reserved.

Anda sedang menggunakan akses tamu (

Peringati Hari Bahasa Mandarin Kedelapan Mengusung tema “Satu Dunia Satu Keluarga”, Pusat Bahasa Mandarin Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan kembali lomba pidato dan unjuk bakat pada Sabtu, (7/3) di Aula Fakultas Sastra UM. Dua lomba ini diselenggarakan untuk memperingati hari Bahasa Mandarin yang kedelapan. Durasi Lomba Pidato Bahasa Mandarin kurang lebih 90 detik untuk setiap penampilan, sedangkan lomba unjuk bakat salah satunya menulis tulisan cina atau hanze dengan menggunakan tinta asli dari sana.

Acara pagi itu dibuka dengan penampilan tari Molihua yang dibawakan oleh mahasiswi prodi Bahasa Mandarin. Evi Eliyana, S.S.,M.A., Ph.D., Direktur Hubungan Internasional UM dalam sambutannya mengatakan, peringatan Hari Bahasa Mandarin kedelapan ini bertujuan untuk mempromosikan kebudayaan Tiongkok dan sebagai jembatan persahabatan. Dia juga menjelaskan, tema “Satu Dunia Satu Keluarga” merupakan tema paten tiap tahunnya.

Dalam kegiatan tersebut juga dilangsungkan seleksi peserta untuk mengikuti lomba pidato bahasa Mandarin yang dipadukan dengan keterampilan di tingkat Jawa Timur. “Anak yang dapat mengikuti seleksi lomba ke Jatim hanya mahasiswa program studi (prodi) Pendidikan Bahasa Mandarin,” ujar Nadya Nafisah selaku ketua pelaksana. Nantinya, akan dipilih delapan peserta terbaik yang diseleksi langsung oleh dosen-dosen dari Tiongkok. Lebih lanjut, lomba ini tidak dipungut biaya. Bahkan selain mendapat uang tunai dan sertifikat, peserta bisa meminjam kostum untuk lomba unjuk bakat secara gratis bagi mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Mandarin, tetapi untuk mahasiswa nonprodi tersebut dikenai biaya sewa sebesar Rp20.000,00. Tahun ini jumlah peserta yang mengikuti kedua lomba sebanyak 40 peserta, 12 peserta dari Lomba Pidato Bahasa Mandarin dan sisanya lomba unjuk bakat. Jika tahun lalu lomba ini dikhususkan bagi mahasiswa prodi Bahasa Mandarin, tahun ini mahasiswa nonprodi bisa mengikuti kedua lomba ini secara gratis.

Di akhir acara panitia mengumumkan pemenang masing-masing lomba. Tiap lomba diambil lima kategori juara, yaitu juara 1, 2, 3, harapan, dan potensial. Di samping itu, semua peserta juga memperoleh penghargaan dari penyelenggara. “Pusat Bahasa Mandarin selalu bisa mengapresiasi semua peserta,” ujar Nadya. Juri yang menilai kedua lomba ini berasal dari beberapa universitas yang tergabung di Pusat Bahasa Mandarin, di antaranya staf Pusat Bahasa Mandarin UM, Universitas Brawijaya, dan Universitas Ma Chung. “Harapannya, semoga tahun depat pesertanya meningkat, kemampuan berbahasa Mandarin meningkat, dan semangat peserta juga terus meningkat, karena dengan mengikuti lomba bahasa Mandarin, penghargaan lomba bisa dijadikan bekal saat melamar pekerjaan setelah lulus,” pungkas Nadya.

From Wikipedia, the free encyclopedia

Single by Liberty Manik (Writer)

Instrument of Satu Nusa Satu Bangsa

Satu Nusa Satu Bangsa (transl. One Native Land, One Nation) is an Indonesian national song created by Liberty Manik, and the song was first played via radio broadcasts in 1947.[1][2]

Satu nusa Satu bangsa Satu bahasa kita

Tanah air Pasti jaya Untuk s'lama-lamanya

Reff : Indonesia pusaka Indonesia tercinta Nusa bangsa Dan Bahasa Kita bela bersama

One Native Land One Nation Our language is one

The Motherland Will be Glorious For Forever and ever

Reff : The Sacred Indonesia The Beloved Indonesia Native land, nation and language We will support it together

"Satu Nusa Satu Bangsa" is performed andante moderato in 44 time.

12 Lagu Anak Indonesia, Vol. 320193:59